Pupuk Organik Umum

Penulis: | Terakhir Diperbarui:

Pupuk organik berasal dari sisa-sisa atau produk sampingan dari makhluk hidup.

Pupuk organik adalah perubahan tanah yang dirancang untuk membantu pertumbuhan tanaman dengan memasok satu atau lebih nutrisi yang mungkin kurang di tanah yang ada (lihat Referensi 1). Tidak seperti pupuk sintetis atau anorganik, pupuk organik berasal dari makhluk hidup. Secara umum, pupuk organik melepaskan unsur hara ke dalam tanah lebih lambat dan dalam periode yang lebih lama daripada pupuk anorganik (lihat Referensi 2).

Pupuk Tumbuhan

Pupuk organik nabati dibuat dari bahan tanaman kering yang dikeringkan. Varietas yang paling umum digunakan adalah tepung alfalfa, tepung kapas dan tepung kedelai. Kedelai dan tepung biji kapas merupakan sumber nitrogen yang baik, dengan rasio NPK (nitrogen, fosfor dan kalium) bervariasi antara 6-2-1 dan 7.5-0.7-2.4. Bungkil Alfalfa adalah pupuk yang lebih seimbang, dengan NPK sekitar 2.5-1-1, dan juga mengandung pengatur pertumbuhan tanaman yang disebut triacontanol (lihat Referensi 3).

Pupuk Berbasis Hewan

Pupuk yang dibuat dari produk sampingan hewan adalah hasil dari industri peternakan dan perikanan. Ini termasuk tepung bulu, tepung daging dan tulang, tepung darah dan tepung ikan. Dengan pengecualian tepung tulang, yang memiliki kadar nitrogen rendah dan kadar fosfor sangat tinggi, pupuk hewani mengandung nitrogen tinggi tetapi fosfor dan kalium rendah (lihat Referensi 3). Selain membantu kesuburan tanah, pupuk hewani menjaga limbah dari industri daging keluar dari tempat pembuangan sampah (lihat Referensi 1).

Abu kayu

Berbeda dengan pupuk nabati dan hewani, abu kayu tidak memiliki nitrogen, kadar fosfor rendah dan kadar kalium sedang, dengan kadar NPK 0-1-3 hingga 0-1.5-5. Abu kayu juga merupakan sumber kalsium yang berguna dan banyak nutrisi lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat. Di luar Amerika Serikat bagian timur laut, mayoritas 3 juta ton abu kayu yang dihasilkan setiap tahun berakhir di tempat pembuangan sampah (lihat Referensi 3).

Kotoran dan Biosolid

Serasah unggas, produk sampingan lain dari industri daging, memiliki rasio NPK 4-2-3 yang cukup seimbang (lihat Referensi 3). Kotoran dari hewan lain, bersama dengan biosolids dari pengolahan limbah, lebih sering dikaitkan dengan produksi kompos daripada aplikasi pupuk langsung, namun keduanya dapat diterapkan langsung ke tanah tanpa mengalami kerusakan kimiawi dari proses pengomposan (lihat Referensi 1). Dengan 860 juta ton pupuk kandang dan 6.9 juta ton biosolid diproduksi setiap tahun, keduanya merupakan sumber nutrisi tanah yang kaya (lihat Referensi 3).