Diet tinggi protein memiliki beberapa risiko kesehatan.
Bagi kebanyakan orang yang sehat, makan diet protein tinggi hingga enam bulan tidak berbahaya dan dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, orang dengan penyakit ginjal atau tulang perlu lebih berhati-hati dengan asupan protein mereka. Selain itu, makan diet protein tinggi untuk waktu yang lama dapat memicu atau berkontribusi pada beberapa masalah kesehatan, jadi moderasi adalah kuncinya.
Diet Tinggi Protein
Dengan pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana karbohidrat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan kondisi penyakit tertentu seperti diabetes, banyak orang beralih ke diet protein yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan kalori mereka. Protein diperlukan untuk membangun berbagai struktur dalam tubuh termasuk yang dapat Anda lihat dan hargai, seperti jaringan otot, kulit, rambut dan kuku, dan yang tidak bisa Anda miliki, seperti enzim dan jaringan ikat. Namun, diet tinggi protein bisa sulit dipertahankan dan tidak selalu mendukung penurunan berat badan jangka panjang.
Persyaratan Protein
Jumlah protein harian yang disarankan yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh berkisar dari sekitar 40 gram hingga 70 gram dan tergantung pada jenis kelamin, usia, ukuran tubuh, dan tingkat aktivitas Anda. Jika Anda seorang atlet serius atau seseorang yang berolahraga secara teratur, kebutuhan protein Anda meningkat karena pembentukan otot dan perbaikan membutuhkan asam amino dari protein makanan. Pelatihan resistensi, seperti angkat beban, dan latihan ketahanan membutuhkan protein terbanyak. Misalnya, binaragawan dan atlet daya tahan biasanya perlu mengonsumsi antara 0.5 dan 0.8 gram protein per pon berat badan setiap hari untuk mendapatkan kekuatan dan kinerja. Dengan demikian, atlet 200-pon mungkin perlu mengkonsumsi antara 100 gram dan 160 gram protein sehari ketika berlatih jika dia ingin melihat peningkatan yang signifikan.
Bahaya Fungsi Organ
Makan terlalu banyak protein dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan penurunan fungsi. Ginjal Anda memproses protein yang dicerna dan dimetabolisme, menyaring jumlah berlebih. Semakin banyak protein yang Anda makan yang tidak dibutuhkan tubuh Anda, semakin banyak kerja yang dilakukan ginjal Anda untuk mengeluarkannya dari peredaran. Seiring waktu, beban kerja bisa membuat ginjal stres dan mengurangi fungsinya, terutama pada orang dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya.
Diet tinggi protein juga memiliki efek negatif pada usus besar atau usus besar. Sebagai contoh, daging membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada buah-buahan, sayuran atau biji-bijian, jadi keasaman lambung harus tinggi dan motilitas usus harus baik atau ada risiko daging membusuk dan memproduksi racun. Orang lanjut usia umumnya mengalami masalah pencernaan yang mungkin membuat diet protein tinggi tidak disarankan.
Bahaya Potensial Lainnya
Diet tinggi protein meningkatkan keasaman dalam cairan tubuh seperti darah dan air liur. Darah harus mempertahankan kisaran pH yang sangat sempit, atau mengukur keasaman, sehingga ketika faktor makanan meningkatkan keasaman, tubuh sering merespons dengan membebaskan mineral dari tulang dan membuangnya ke dalam cairan tubuh dan jaringan untuk membuatnya lebih basa. Akibatnya, risiko tulang lemah, osteoporosis, disfungsi otot, dan kalsifikasi arteri meningkat. Ini bukan konsekuensi jangka pendek dari makan banyak protein, melainkan komplikasi potensial jangka panjang. Bahaya lain yang mungkin dari diet protein tinggi adalah dehidrasi. Tubuh Anda menggunakan lebih banyak air untuk memproses dan memanfaatkan protein, jadi minum banyak air adalah suatu keharusan.