Mendorong diri Anda untuk menjadi sempurna di tempat kerja dapat menyebabkan kecemasan, disfungsi, dan miskomunikasi.
Perfeksionisme: Ini mungkin tampak seperti cita-cita ideal sebagai seorang anak, tetapi dalam dunia kerja kolaboratif, itu bisa menjadi mimpi buruk. Bayangkan kolega yang mencoba menavigasi di sekitar rekan kerja yang tidak tahan dengan cacat sedikit pun atau ketidakkonsistenan. Tidak ada yang bisa dilakukan. Sementara perfeksionisme mengambil korban pada individu, itu juga mendatangkan malapetaka di tempat kerja jika dibawa ke ekstrem.
Tekanan
Perfeksionisme menciptakan stres, karena secara realistis menciptakan produk yang sempurna menuntut kondisi yang sempurna. Kondisi ini tidak akan selalu ada di tempat kerja. Gangguan, gangguan tiba-tiba, dan perkembangan baru yang tak terduga akan terus-menerus mengubah produksi dan mengubah hari Anda.
Perfeksionisme dapat menciptakan banyak tekanan karena Anda akan kesulitan menyelesaikan tugas jika Anda tidak dapat melakukannya dengan presisi dan kesempurnaan.
Menciptakan Masalah Yang Lebih Besar
Perfeksionisme sebenarnya bisa menjadi kejatuhan daripada kekuatan pendorong menuju kesuksesan. Perfeksionisme dapat menyebabkan kecemasan, gangguan makan, dan depresi karena dapat menciptakan kritik diri yang brutal. Jika Anda mendapati diri Anda seorang kritikus diri yang keras, Anda mungkin akan menemukan jalan sendiri untuk menemukan kesuksesan.
Ketidakmampuan untuk Meminta Bantuan
Sebuah studi 2012 yang dikutip dalam Body and Soul mengungkapkan bahwa perfeksionis kesulitan meminta bantuan orang lain. Di tempat kerja yang menuntut kerja tim dan kolaborasi, ini dapat menyebabkan disfungsi besar. Jika Anda membutuhkan pekerjaan Anda untuk menjadi sempurna, Anda tidak akan rela membiarkan tangan lain menyentuhnya, mengubahnya atau menambahkan input.
Mengatasi Perfeksionisme
Perfeksionisme yang tidak sehat adalah jenis yang mendorong Anda melewati batas ke wilayah obsesif. Jika Anda menyebut diri Anda perfeksionis, itu pertanda baik. Ini berarti bahwa Anda terbiasa dengan sisi sifat yang sehat dan tidak sehat, dan Anda mungkin mengerti bagaimana cara tetap seimbang. Tapi kesempurnaan tidak selalu lebih baik, dan jika Anda terus-menerus khawatir membuat kesalahan, Anda bisa menghambat bakat dan kemampuan alami Anda.
Lakukan keseimbangan untuk menghargai kualitas dan efisiensi secara merata sehingga Anda menciptakan batasan yang sehat di sekitar proyek kerja. Ambisi yang sehat mendorong tindakan positif. Rasa standar diri yang tidak seimbang menghasilkan kecemasan dan kesulitan.