Kucing-kucing ini sepertinya tidak khawatir kucing-kucing di cermin akan mencuri makanan mereka.
Apa yang dilakukan Kitty ketika dia menatap ke cermin memberi petunjuk tentang apa yang terjadi di pikirannya. Beberapa kucing awalnya melihat refleksi mereka sebagai teman bermain yang potensial, sementara yang lain mengabaikannya. Reaksi Kitty menawarkan petunjuk tentang apa yang dia lihat ketika dia menatap wajahnya yang cantik.
Kitten Play
Pertama kali anak kucing melihat dirinya di cermin, dia mungkin mencoba sejenak bermain dengan anak kucing "lain", tetapi dia akan segera kehilangan minat. Pada titik ini, anak kucing tahu refleksi itu bukan anak kucing lain, tetapi dia juga tidak punya alasan untuk percaya bahwa itu adalah gambarnya sendiri. Seringkali, anak kucing yang mencoba bermain dengan pantulannya tumbuh menjadi kucing dewasa yang menatap cermin dengan sedikit atau tanpa reaksi.
Para ilmuwan percaya kucing tidak menafsirkan refleksi sebagai kucing nyata karena pantulannya tidak berbau. Ahli biologi Universitas Colorado, Marc Bekoff melakukan percobaan dengan anjingnya yang menunjukkan anjing menggunakan aroma daripada penampilan sebagai sarana pengenalan diri, yang mungkin menjelaskan mengapa anjing atau kucing tidak bereaksi banyak terhadap pantulan mereka sendiri.
Tes Perawatan Diri
Para ilmuwan telah menggunakan tes perawatan diri sebagai salah satu cara untuk menentukan apakah seekor hewan sadar diri. Gordon Gallup, seorang psikolog dari Universitas Negeri New York di Albany, melakukan apa yang disebut "tes cermin" dengan simpanse. Hipotesis percobaan adalah bahwa jika seekor binatang melihat ke cermin, melihat cacat seperti bercak warna pada pantulan yang dilihatnya, dan menyentuh wajahnya sendiri dalam upaya memperbaiki cacat tersebut, ini adalah bukti bahwa hewan itu tahu dia melihat bayangannya sendiri dan dia bisa memanipulasi penampilannya kepada orang lain.
Anda dapat mencoba eksperimen ini dengan kucing Anda. Pertama, letakkan stiker di dahi kucing Anda saat dia tidur. Ketika dia bangun, letakkan dia di depan cermin sehingga dia bisa melihat dirinya terpantul di dalamnya. Jika kucing Anda mengais-ngais wajahnya sendiri sebagai respons terhadap apa yang dilihatnya di cermin, ini mungkin bukti bahwa kucing Anda menyadari bahwa ia sedang melihat bayangan dirinya sendiri. Tapi bukan itu yang dilakukan kucing.
Tes Cermin Tidak Selalu Berlaku
Tes cermin tampaknya membuktikan hewan dari beberapa spesies sadar diri, tetapi tidak dapat digunakan untuk membuktikan hewan lain tidak. Para peneliti telah melakukan tes cermin dengan anak-anak yang hidup dalam budaya yang terisolasi dari cara-cara Barat, dan menemukan mereka gagal mengenali diri mereka sendiri di cermin. Ini tidak menunjukkan bahwa anak-anak tidak sadar diri, hanya saja mereka tidak terbiasa dengan cermin.
Hal yang sama bisa berlaku untuk spesies lain. Hewan dapat melihat di cermin, melihat gambar, dan tahu itu bukan hewan nyata; tetapi gambar itu sendiri mungkin lebih berarti bagi mereka daripada lukisan atau foto.
Apa Makna Refleksinya bagi Kucing Anda
Beberapa spesies tampaknya mengenali dengan jelas apa yang mereka lihat di cermin sebagai diri mereka sendiri, dan peduli dengan apa yang mereka lihat. Lumba-lumba, gajah, dan simpanse adalah di antara spesies itu. Eksperimen seperti yang dilakukan Gallup dan Bekoff menunjukkan bahwa simpanse peduli dengan penampilan mereka sendiri di cermin, dan menggunakan cermin untuk memeriksa diri mereka dengan cermat. Begitu juga gajah dan lumba-lumba. Jelas, kucing dan anjing tidak. Perbedaan ini mungkin terkait dengan betapa pentingnya penglihatan bagi kelangsungan hidup spesies tertentu. Primata sangat bergantung pada penglihatan, tetapi untuk anjing dan kucing, bau lebih diutamakan.
Ketidaktertarikan pada bayangannya tidak selalu merupakan pertanda bahwa kucing Anda tidak sadar diri. Kucing Anda mungkin tahu atau tidak tahu apa sebenarnya bayangannya, tetapi jika ia tahu, ia mungkin tidak peduli.
